Otak
merupakan organ pusat yang mengatur segala interaksi yang terjadi pada tubuh.
Namun, kinerjanya tidak akan maksimal tanpa bantuan sistem saraf.
Sistem saraf bertugas mengantarkan pesan
dari seluruh bagian tubuh ke otak dan sebaliknya. Sebagai contoh, otak mendapat
pesan dari salah satu anggota tubuh, misal tangan yang sakit akibat menyentuh
panci panas. Kemudian, saraf-saraf pada kulit tangan mengirim pesan berupa rasa
sakit tersebut ke otak. Setelah itu, otak mengirim pesan kembali ke otot-otot
untuk menarik tangan dari panci tersebut.
Tubuh memiliki miliaran saraf-saraf yang tersebar di seluruh bagian tubuh.
Saraf-saraf tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:
§ Saraf sensorik. Berkat saraf ini
Anda bisa merasakan segala sensasi yang terjadi pada tubuh seperti rasa sakit
ketika kulit dicubit, atau merasakan manisnya permen, pedasnya cabai, atau
pahitnya obat.
§ Saraf motorik. Anda bisa
mengontrol anggota tubuh untuk bergerak karena bantuan saraf ini.
§ Saraf autonomik. Saraf ini
mengontrol aktivitas yang terjadi tanpa kita sadari pada tubuh seperti
tekanan darah, pencernaan, detak jantung, dan suhu tubuh.
Sayangnya, sistem saraf bisa mengalami kerusakan atau
gangguan. Kerusakan pada sistem saraf walau sifatnya ringan, tetap saja bisa
memengaruhi kualitas hidup Anda, mengingat betapa pentingnya saraf-saraf ini.
Ini beberapa kemungkinan yang dapat terjadi jika sistem saraf rusak:
§ Saraf sensorik. Gejala-gejala yang
mungkin bisa Anda alami jika saraf ini rusak yaitu mati rasa, kesemutan, kulit
seperti terbakar, tubuh nyeri, atau lebih sensitif, serta gangguan kesadaran
akan posisi tubuh.
§ Saraf motorik. Rusaknya saraf ini
mungkin dapat membuat badan lemas, otot mengecil, paralisis (Anda tidak bisa
menggerakkan bagian tertentu otot tubuh), atau kedutan.
§ Saraf autonomik. Yang mungkin bisa
Anda alami jika saraf ini rusak antara lain mata kering, konstipasi, keringat
berlebih, mulut kering, pusing, tidak mampu merasakan sakit pada dada, gangguan
pada kandung kemih, atau disfungsi seksual.
Penyebab Rusaknya Sistem Saraf
Ada banyak kondisi yang bisa membuat sistem saraf
rusak. Hal ini berkaitan dengan masalah kesehatan yang Anda alami seperti:
§
Diabetes.
§
Kekurangan vitamin.
§
Gangguan elektrolit.
§
Kecanduan minuman beralkohol atau narkoba.
§
Gangguan suplai darah.
§
Pernah mengalami cedera pada kepala dan tulang belakang.
§ Terekspos zat-zat
beracun seperti karbon monoksida atau arsenik.
§
Infeksi pada otak.
§
Parkinson.
§
Alzheimer.
§
Tumor otak.
§
Gangguan mental seperti depresi.
§
Gagal ginjal
§
Gagal hati.
§
Gagal jantung.
§
Stroke.
Kerusakan pada sistem saraf mungkin dapat terjadi
secara lambat dan bertahap. Namun, ada pula yang mungkin dapat terjadi secara
tiba-tiba dan membahayakan jiwa.
Apakah Sistem Saraf yang Rusak Bisa
Diperbaiki?
Tidak seperti sel-sel lain pada tubuh, saraf-saraf
yang telah rusak atau mati tidak mudah untuk diperbaiki atau diregenerasi.
Meski begitu, dokter bisa memberikan pengobatan yang bisa mengurangi gejala
yang Anda alami.
Cara pertama yang bisa dilakukan adalah mengobati kondisi kesehatan yang
Anda miliki sekaligus menjadi penyebab rusaknya sistem saraf. Sebagai contoh,
jika Anda kekurangan vitamin tertentu, maka Anda harus memperbanyak asupan yang
mengandung vitamin tersebut atau jika Anda menderita diabetes, Anda harus
menjaga asupan makan agar kadar gula darah selalu terkontrol.
Dokter juga mungkin akan memberikan obat-obatan untuk meminimalisasi rasa
sakit yang Anda derita.
Terkadang
ada sebagian orang yang tidak tahu alasan sistem saraf mereka mengalami
kerusakan. Padahal dokter sudah menjalani berbagai macam tes untuk mencari
penyebabnya. Kondisi ini bisa disebut idiopathic neuropathy.
Jika Anda mengalaminya, Anda bisa
mengurangi ketidaknyamanan tersebut dengan tidur yang cukup dan berkualitas.
Pastikan Anda tidur pada jam yang konsisten. Rutin berolahraga juga bisa
membantu. Tidak perlu melakukan olahraga yang berat, cukup berjalan kaki tiap
hari mungkin bisa menutrisi saraf-saraf yang telah rusak.
Jadi, jika Anda merasakan tanda-tanda
maupun gejala-gejala yang berkaitan dengan kerusakan sistem saraf, segera temui
dokter untuk memastikan penyebabnya.
sumber : http://www.alodokter.com/mewaspadai-sistem-saraf-tubuh-yang-rusak